Rabu, 27 April 2011

Jangan Memakai Baju Kepribadian Orang Lain

Sudahkah Anda mencintai diri sendiri? Jika seseorang sadar bahwa diri sendiri paling dicinta, sepatutnya ia akan merawat dirinya dengan baik. Ada dua kata yang perlu dijelaskan dari kutipan di atas, yaitu: cinta dan diri sendiri. Apakah yang disebut ‘cinta’?

Banyak batasan makna kata tentang cinta ini. Namun, apapun batasan makna yang diberikan, pada dasarnya ‘cinta’ bermakna perasaan puas dengan menjadi melekat pada sesuatu atau seseorang.
Apa yang disebut dengan ‘diri sendiri’?

Diri sendiri artinya bukan orang lain, bukan pihak lain, atau dengan istilah lain yaitu ‘aku’. Kata ‘diri’ itu sendiri meliputi tubuh dan batin. Jadi, mencintai diri sendiri artinya adalah mencintai tubuh dan batin
sendiri. Kebanyakan orang apabila ditanya, “Sudahkah Anda mencintai diri sendiri?” akan menganggap pertanyaan itu sebagai pertanyaan bodoh. Adakah orang yang tidak mencintai diri sendiri?

Setiap orang mengatakan bahwa sudah tentu ia mencintai diri sendiri. Namun, apabila ditanya lagi dengan sebuah penekanan, “Sudahkah Anda benar-benar mencintai diri sendiri?” kebanyakan orang juga akan terperanjat, mundur selangkah, urung untuk menganggapnya sebagai pertanyaan bodoh.
Sadarkah kalian terkadang kita mengeluh ingin bisa menjadi seperti orang lain? Pikiran yang seharusnya tidak boleh terpikirkan. Segala nikmat jasmani dan rohani telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa, tidak sepatutnya kita berbicara seperti itu. Syukuri apa yang ada. Biasanya perasaan tersebut datang karena kecemburuan terhadap seseorang yang lebih baik daripada kita, karena kita tidak memilikinya, karena kita merasa itulah kekurangan kita. Sesungguhnya dengan kekurangan dalam diri kita sendiri, bisa kita jadikan kelebihan yang sungguh luar biasa. Setiap manusia sudah ditakdirkan memiliki kelebihan, potensi dan bakat masing-masing. Larut dalam kepribadian orang lain pada hakikatnya adalah bunuh diri. Memakai baju kepribadian orang lain bisa diibaratkan sesuatu pembunuhan yang direncanakan. Perbedaan yang sangat familiar terhadap sesama adalah perbedaan sifat yang ada pada manusia dan karakter yang mereka miliki, serta perbedaan bahasa dan warna kulit. Itulah kita, itulah jiwa kita. Kita harus menerima dengan penuh kerelaan terhadap pemberian yang ada. Tidak usah minder ataupun gengsi. Oleh sebab itu, kembangkanlah, tumbuhkanlah dan dapatkanlah manfaat dari itu semua. Terlalu mudah melebur ke dalam kepribadian orang lain merupakan penguburan hidup-hidup terhadap bakat yang kita miliki, pembunuhan terhadap kemauan, dan penghancuran karakter. Pasti ada bakat yang terpendam, dimana kita tidak mengetahuinya. Mulai sekarang, cobalah kalian cintai diri sendiri dengan selalu berpikir positif bahwa kita bisa. Aku bukan dia. Aku adalah aku. Aku yang apa adanya. Aku yang bisa menerima kekuranganku bahkan kekurangan orang yang ada di sekeliling aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar