Rabu, 27 April 2011

Tips Pertahanan dalam sepakbola *amatir*

Tim sepakbola amatir biasanya paling lemah dalam urusan bertahan (defending). Nah, hal ini disebabkan karena mereka lebih banyak tahu tentang cara menyerang daripada cara bertahan. Mereka hanya beranggapan bahwa sepakbola adalah bagaimana menyerang dengan menawan bukan mempertahankan keindahan permainan.
Berikut beberapa catatan penting seputar seni bertahan dalam sepakbola :
1. Mark-the-ball defense (zonal defense, block defense), yang prinsipnya adalah menciptakan pagar (block) atau lapis-lapis defender terhadap bola yang sedang dikuasai lawan dan memasuki daerah pertahanan kita. Cara bertahan ini bisa dikatakan hemat energi.
2. Man-to-man defense (personal defense), yang dilakukan dengan cara menempel (mengawal) beberapa pemain lawan secara individual, ketika tim lawan sedang menguasai bola dan bola memasuki daerah kita. Kita bisa menempel dua atau tiga penyerang lawan, atau bahkan hanya menempel satu orang penyerang lawan yang dianggap paling membahayakan.

3. Ketika bertahan, usahakan untuk selalu berada diantara lawan dan gawang Anda. Tutuplah gawang Anda.

4. Bagi seorang defender, terutama last defender, yang harus menjadi perhatiannya adalah bola, bukan gerakan tubuh lawan. Sampai-sampai muncul ungkapan : ”Lawan boleh lewat asalkan bolanya tidak lewat”.

5. Bertahan hendaknya dilakukan secara berlapis, sehingga jika lawan bisa melewati seorang defender akan ada defender lainnya yang sudah siap menghadang.

6. Jika Anda adalah last defender, setidaknya hambatlah pergerakan lawan sambil menunggu teman-teman Anda membantu pertahanan.

7. Ketika menghadang lawan, sebisa mungkin Anda tetap tegak dan seimbang, karena seringkali lawan melakukan manuver yang menuntut Anda untuk tetap bisa mengejar dan menghadangnya.

8. Ketika menghadang lawan, Anda tidak harus bisa merebut bola darinya. Setidaknya, Anda bisa menghalanginya untuk bisa mengumpan kepada temannya atau Anda bisa mempersempit ruang geraknya untuk menusuk ke daerah pertahanan Anda.

9. Dalam keadaan yang sangat berbahaya dan genting, seorang defender disarankan untuk melakukan sapu bersih (clearing).

10. Menciptakan perangkap offside juga termasuk bagian dari bertahan.

Selamat mencoba. Selamat bermain. Ciptakan gol indah dengan tendangan kaki dan sundulan kepalamu. Kuatkan lini pertahanan agar gawang tidak ‘kebobolan’. (Menikha)

quotes#2

"Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukang tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh."
— Confusius

Quotes#1 diri sendiri

“Kita harus menjadi diri sendiri sebelum kita bisa seperti orang lain.”

Ralph Waldo Emerson (1803–1882), pujangga Amerika Serikat

Anak Jalanan

Beberapa tahun terakhir ini,di Cirebon, perhatian sebagian warga masyarakat terhadap kehidupan anak-anak makin meningkat. Hal ini didorong oleh rasa kemanusiaan dan kondisi anak yang makin terpuruk. Kini, sosok anak-anak di Cirebon tampil dalam kehidupan yang kian tak menggembirakan. Hal itu tampak dari kian meningkatnya jumlah anak jalanan. Berkaitan dengan anak jalanan, umumnya mereka berasal dari keluarga dengan sumber pendapatan yang minim. Anak jalanan tumbuh dan berkembang dengan latar kehidupan jalanan, akrab dengan kemiskinan, penganiayaan, dan hilangnya kasih sayang. Seorang anak yang terhempas dari keluarganya, lantas menjadi anak jalanan. Sangat miris terlihatnya.
Anak jalanan pada hakikatnya, adalah "anak-anak", sama dengan anak-anak lainnya yang bukan anak jalanan. Widya Rahmawati yang akrab disapa Widya itu melontarkan pendapatnya.
“Anak jalanan itu sama seperti anak lainnya, hanya karena keterbatasan yang membuat keadaan anak jalanan itu berbeda,” ucapnya.
Hal senada diucap juga oleh Rikeu Yuliantineu.
“Anak jalanan sebenarnya sama saja deng anak lainnya hanya kehidupan mereka bisa dibilang lebih tegar daripada kita-kita,” katanya.
Anak jalanan juga butuh pendidikan agar tidak membuatnya berperilaku negatif, karena mareka “orang lapar” biasanya untuk mendapatkan sesuap nasi saja bisa dilakukan dengan berbagai cara. Tentunya semua cara bisa dihalalkan, seperti mencuri misalnya. Hal seperti itu sudah sering terjadi apalagi dengan motif karena kelaparan.
“Anak jalanan juga harus mengenal pendidikan agar mereka tidak terjerumus pada pergaulan yang tidak baik,” ujar Indah Nur Mariani siswi kelas XI Ipa 1 itu.
Namun, dalam pemenuhan pendidikan tersebut tidaklah mudah layaknya membalikan telapak tangan. Pemenuhan pendidikan itu haruslah memperhatikan aspek perkembangan fisik dan mental mereka karena anak bukanlah orang dewasa yang berukuran kecil. Anak mempunyai dunianya sendiri dan berbeda dengan orang dewasa. Kita tak cukup memberinya makan dan minum saja, atau hanya melindunginya di sebuah rumah karena anak membutuhkan kasih sayang. Kasih sayang adalah fundamen pendidikan. Anak jalanan tidak seharusnya ada di jalanan. Mereka harusnya menjadi tanggungjawab orangtua.
“Anak jalanan itu nggak seharusnya ada. Mereka seharusnya menjadi tanggung jawab orangtuanya paling tidak ada yang memperhatikan kehidupannya. Apalagi dalam usia yang masih dini, nggak seharusnya mereka hidup di jalanan,” ujar Bernadetta Infanteri Banowati, wanita berkacamata dan berambut panjang itu.
Janganlah pandang sebelah mata pada anak jalanan. Mereka memang kotor tapi belum tentu hati mereka kotor. Bahkan bisa saja hati mereka lebih bersih daripada kita yang terlihatnya bersih.
Mereka juga ingin seperti kita semua yang hidup serba berkecukupan. Siapa yang mau dilahirkan dengan nasib seperti itu? Bahkan tikuspun tidak mau dilahirkan menjadi seekor tikus. Namun, itu semua sudah suratan takdir yang tidak bisa dipungkiri lagi. Syukuri apa yang ada. Jangan pernah memikirkan hal yang kita tidak punya. Sesungguhnya dengan kekurangan kita itu bisa dijadikan kelebihan. Anak jalanan juga bisa!

Jangan Memakai Baju Kepribadian Orang Lain

Sudahkah Anda mencintai diri sendiri? Jika seseorang sadar bahwa diri sendiri paling dicinta, sepatutnya ia akan merawat dirinya dengan baik. Ada dua kata yang perlu dijelaskan dari kutipan di atas, yaitu: cinta dan diri sendiri. Apakah yang disebut ‘cinta’?

Banyak batasan makna kata tentang cinta ini. Namun, apapun batasan makna yang diberikan, pada dasarnya ‘cinta’ bermakna perasaan puas dengan menjadi melekat pada sesuatu atau seseorang.
Apa yang disebut dengan ‘diri sendiri’?

Diri sendiri artinya bukan orang lain, bukan pihak lain, atau dengan istilah lain yaitu ‘aku’. Kata ‘diri’ itu sendiri meliputi tubuh dan batin. Jadi, mencintai diri sendiri artinya adalah mencintai tubuh dan batin
sendiri. Kebanyakan orang apabila ditanya, “Sudahkah Anda mencintai diri sendiri?” akan menganggap pertanyaan itu sebagai pertanyaan bodoh. Adakah orang yang tidak mencintai diri sendiri?

Setiap orang mengatakan bahwa sudah tentu ia mencintai diri sendiri. Namun, apabila ditanya lagi dengan sebuah penekanan, “Sudahkah Anda benar-benar mencintai diri sendiri?” kebanyakan orang juga akan terperanjat, mundur selangkah, urung untuk menganggapnya sebagai pertanyaan bodoh.
Sadarkah kalian terkadang kita mengeluh ingin bisa menjadi seperti orang lain? Pikiran yang seharusnya tidak boleh terpikirkan. Segala nikmat jasmani dan rohani telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa, tidak sepatutnya kita berbicara seperti itu. Syukuri apa yang ada. Biasanya perasaan tersebut datang karena kecemburuan terhadap seseorang yang lebih baik daripada kita, karena kita tidak memilikinya, karena kita merasa itulah kekurangan kita. Sesungguhnya dengan kekurangan dalam diri kita sendiri, bisa kita jadikan kelebihan yang sungguh luar biasa. Setiap manusia sudah ditakdirkan memiliki kelebihan, potensi dan bakat masing-masing. Larut dalam kepribadian orang lain pada hakikatnya adalah bunuh diri. Memakai baju kepribadian orang lain bisa diibaratkan sesuatu pembunuhan yang direncanakan. Perbedaan yang sangat familiar terhadap sesama adalah perbedaan sifat yang ada pada manusia dan karakter yang mereka miliki, serta perbedaan bahasa dan warna kulit. Itulah kita, itulah jiwa kita. Kita harus menerima dengan penuh kerelaan terhadap pemberian yang ada. Tidak usah minder ataupun gengsi. Oleh sebab itu, kembangkanlah, tumbuhkanlah dan dapatkanlah manfaat dari itu semua. Terlalu mudah melebur ke dalam kepribadian orang lain merupakan penguburan hidup-hidup terhadap bakat yang kita miliki, pembunuhan terhadap kemauan, dan penghancuran karakter. Pasti ada bakat yang terpendam, dimana kita tidak mengetahuinya. Mulai sekarang, cobalah kalian cintai diri sendiri dengan selalu berpikir positif bahwa kita bisa. Aku bukan dia. Aku adalah aku. Aku yang apa adanya. Aku yang bisa menerima kekuranganku bahkan kekurangan orang yang ada di sekeliling aku.